Menikmati Bakso Legendaris Langganan Menteri

Tugas kerja keluar kota memang selalu menyenangkan. Karena pasti, banyak yang bisa dicatat, sebagai catatan perjalanan. Apalagi bila sudah tiba waktunya memuaskan perut. Itu momen yang paling ditunggu. Pastinya, tempat makan yang khas dan terkenal di kota yang dikunjungi yang akan pertama dicari.

Seperti yang saya alami ketika saya ditugaskan kantor untuk ikut dengan rombongan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo yang hendak hadir di acara Kirab Pusaka Malam 1 Suro yang diadakan di keraton Mangkunegaran, Surakarta, Rabu malam, 21 September 2017. Di Solo, kota kelahiran Pak Jokowi, dan juga Pak Tjahjo, saya nginap semalam, di sebuah hotel yang interiornya Jawa banget. Penuh ukiran. Sepertinya hotel tua, tak jauh dari kompleks keraton Mangkunegaran.

Kamis pagi, saya dan rombongan Pak Menteri langsung meluncur ke Yogyakarta, karena Pak Tjahjo punya agenda lain di kota gudeg tersebut. Nah, ketika sudah masuk Yogyakarta, Pak Tjahjo ngajak makan bakso. Kebetulan saya diajak satu mobil dengannya sejak dari Solo. Wah, makan bakso, pikir saya. Pasti enak.

Awalnya, Pak Tjahjo ngajak makan siang di Klaten. Kata dia, di Klaten ada sop ayam yang nikmat. Saya lupa nama warung sop ayam yang disebut Pak Tjahjo, legendaris di Klaten. Tapi ajakan makan sop ayam dibatalkan. Diganti ajakan menikmati bakso.

” Nanti kita makan bakso dulu di Bakso Bethesda,” kata Pak Tjahjo.

 

Rupanya, bakso itu dinamakan bakso Bethesda, karena memang letaknya ada di dekat Rumah Sakit Bethesda. Di mobil, Pak Tjahjo sempat bercerita sedikit tentang warung bakso Bethesda. Kata dia, bakso Bethesda bisa dikatakan paling terkenal di Yogyakarta. Bahkan bisa disebut, warung bakso legendaris, karena sudah lama ada. Pak Tjahjo sendiri mengaku, setiap berkunjung ke Yogyakarta, pasti akan menyempatkan diri singgah di warung bakso Bethesda. Kata dia, rasanya enak. Nikmat. Wah, mendengar itu, saya makin penasaran saya, ingin cepat merasakan, seperti apa nikmatnya bakso legendaris tersebut.

Mobil yang saya tumpangi pun, sudah tiba di depan Rumah Sakit Bethesda yang ada di Jalan Jenderal Sudirman, Yogyakarta. Lalu mobil belok kiri. Tepat di sebelah pagar rumah sakit, Pak Tjahjo meminta ajudannya agar memberi tahu mobil Patwal berhenti, karena sudah tiba di tempat yang dituju. Ternyata warung bakso legendaris itu, hanya warung kaki lima. Warung menempel pada pagar rumah sakit. Berdiri di atas emper jalan. Parkir mobil pun, di pinggir jalan. Tempatnya lumayan sempit.

Saat tiba di sana, pembeli bakso lumayan ramai. Untungnya ada dua meja yang kosong. Kami pun masuk dalam warung. Hawa siang, cukup menyengat. Banyak yang sedang makan bakso kaget, setelah melihat siapa yang masuk ke dalam warung. Mungkin, mereka tak menyangka ada seorang menteri datang ke warung itu. Pak Tjahjo sendiri santai saja. Ia bahkan langsung memesan bakso.

Tempat meracik bakso itu sendiri sama sederhananya. Hanya sebuah gerobak. Sambil duduk, menunggu pesanan, kami pun mengobrol santai. Kembali Pak Tjahjo membicarakan bakso Bethesda. Katanya, ia sudah lama jadi pelanggan bakso Bethesda. Bahkan, beberapa kali ia pernah memesan bakso untuk di bawa ke Jakarta. ” Saya kalau ke Yogya, suka mampir di sini. Basonya enak ini. Beda dengan yang lain. Tapi kalau mau bawa ke Jakarta, basonya saja, jangan sama kuahnya,” kata Pak Tjahjo.

Biasanya, kata Pak Tjahjo, bakso yang ia bawa ke Jakarta, tinggal dicampur saja dengan kuah mie instan. Pesanan pun datang. Ternyata apa yang dipromosikan Pak Tjahjo, tak bohong. Bakso Bethesda memang menyegarkan. Bakso bulatnya empuk. Daging sapinya cukup terasa. Kuahnya pun tak kalah menyegarkan. Apalagi disiram saus dan sambal, sempurna rasanya. Sebagai penggemar bakso, saya terpuaskan dengan rasa bakso Bethesda. Saat sedang asyik makan, tiba-tiba dekat meja, sudah berkerumun saja beberapa orang.

Rupanya mereka mendatangi meja menteri, ingin foto bareng. ” Pak menteri, mohon maaf, bolehkah foto bareng sebentar,” kata seorang ibu, yang ikut berkerumun.

” Oh, boleh-boleh,” kata Pak Tjahjo sambil menghentikan acara makan baksonya. Ia pun berdiri, lantas keluar dari warung. Di pinggir warung, ia melayani dengan sabar, beberapa orang yang minta foto bareng. Selesai dengan satu rombongan, datang lagi rombongan lain, yang juga minta foto bareng. Setelah itu baru Pak Tjahjo melanjutkan acara makan baksonya yang tadi tertunda.

Jadi, kalau kebetulan sedang singgah atau pelesir ke Yogyakarta, cobalah bakso Bethesda. Kalau penggemar bakso, pasti akan acungkan jempol. Menteri saja jatuh cinta. Apalagi saya hehehe.

 

 

 

comments powered by Disqus

Related Posts

‘Nyate’ Kambing Muda di Klaten

Rabu pagi, 21 September 2017, tiba-tiba telepon genggam saya berdering. Cukup mengagetkan, karena kantuk masih menggayut. Dengan agak malas-malasan saya pun beranjak dari pembaringan, tempat saya menjaring mimpi tadi malam.

Read more

Nguliner ke Ayam Goreng Bu Tini

Rumah makan ayam goreng Bu Tini di Jalan Sultan Agung Yogyakarta Kata orang jadi wartawan itu enak. Bisa jalan-jalan gratis kalau diminta meliput ke luar kota.

Read more

Warung Lalapan Nabil : Lalapan Murah Cocok Untuk Mahasiswa

Warung Lalapan Nabil adalah salah satu warung makan yang menyediakan berbagai jenis lalapan di daerah Malang tepatnya di daerah Jalan Kerto Sentono.

Read more