Makin Cinta di Ennichisai 2016 hari ke-2
Cosplay di booth salah satu sponsor acara Ennichisai 2016
Di hari kedua atau terakhir gelaran festival Jepang Ennichisai 2016 masih ramai dipadati pengunjung. Panasnya Jakarta tidak mengendurkan semangat para pencinta budaya Jepang untuk menyaksikan berbagai pertunjukan budaya atau berwisata kuliner mencicipi berbagai jajanan khas negeri sakura.
Tidak kalah seru dari hari pertama, traditional culture stage menyajikan pertunjukan budaya tradisional Jepang seperti Eisa dari U-maku dan Kajimaai yang juga mendemonstrasikan seni beladiri khas Okinawa, Kobudo. Wadaiko Bonten yang menampilkan performa prima ayah-anak Kobayashi Masataka dan Kobayashi Momo serta Sasaki Miho. Sementara itu duet Tsugaru Shamisen dan Wadaiko yang dibawakan oleh Ito Keisuke dan Ogawa Daisuke juga makin solid dan membuat penonton, terutama wanita berteriak histeris.
Penyanyi Hiroaki Kato juga tidak mau ketinggalan. Selain membawakan lagu populer Indonesia yang dialihbahasakan ke Jepang, kali ini Hiro juga memperdengarkan untuk pertama kalinya original song ciptaanya dalam bahasa Indonesia, dengan judul Jakarta Sunset. Selain itu masih banyak penampilan menarik lainnya seperti sinden Jepang Kano Hiromi yang membawakan lagu-lagu tradisional Jawa dengan iringan gamelan.
Area street performance menyuguhkan prosesi iring-iringan Oiran-Dochu yang penuh warna namun anggun. Pada jamannya, Oiran adalah sebutan untuk wanita penghibur yang lebih mengarah ke prostitusi. Perbedaaan Oiran dengan Geisha secara fisik bisa dilihat dari hiasan di kepala, dimana Oiran bisanya mengenakan ornamen-ornamen hias yang banyak, serta dari kimono dengan ikatan yang besar di bagian depan. Geisha biasanya hanya menghibur tamu dengan pertunjukan musik, tarian atau nyanyian. Di jaman modern ini Oiran sudah tidak ada karena praktek prostitusi di Jepang adalah ilegal. Tentu saja Oiran yang ditampilan di festival juga bukan yang sebenarnya, melainkan diperankan oleh artis atau pelakon tertentu.
Daripada ceritanya kepanjangan, kita langsung simak foto-fotonya saja yuk.
Penampilan Enjuku
Salah satu pengunjung mengenakan topeng Anpanman
Tolong kasih tahu karakter lucu apakah ini?
Iring-iringan Oiran Dochu
Geta (Sandal) yang dipakai Oiran tingginya sekitar 15cm!
Para pengiring Oiran
Lebih dekat dengan salah satu pengiring Oiran
Cumi sungguh tampak enak sekali
Taiyaki, adonan martabak dicetak bentuk ikan isi kacang
Hiromi Kano, Japanese sinden singing traditional Javanese song
Shishimai, Baringsai ala Okinawa
U-maku Eisa
U-maku Eisa Okinawa
Kolaborasi Eisa Indonesia-Jepang, U-maku dan Kajimaai
Wadaiko Bonten
Wadaiko Bonten
Hiroaki Kato, biasa meng-cover lagu Indonesia, diterjemahkan ke Jepang, bikin lagu original Indonesia juga.
Tsugaru Shamisen oleh Ito Keisuke
Lampion dan sesak pengunjung
Kembang api menjadi penutup acara
Masih kurang foto-fotonya? Mampir saja ke facebook page JalanBareng.com!