Hakone, Kota Tua Bersejarah Dengan Hamparan Panorama Yang Indah

Berpesiar di Danau Ashi dan Berfoto Di Gerbang Torii Yang Mengambang Di Atas Air

Terletak tidak jauh dari kota Tokyo, Hakone terkenal dengan sejarah dan keindahan alamnya. Panorama Danau Ashi dengan latar belakang Gunung Fuji merupakan simbol kota tua ini. Di salah satu sudut danau, terlihat Gerbang Torii yang mengambang di atas air.

Pada masa pemerintahan Shogun Tokugawa, Hakone merupakan checkpoint utama yang mengatur lalu-lintas penduduk melewati jalan yang menghubungkan kota Kyoto dan Edo (sekarang disebut Tokyo). Setiap dua tahun sekali, para Daimyo (penguasa daerah) diundang oleh Shogun ke Edo. Saat para Daimyo berada di Edo, istri dan anak para Daimyo tersebut diwajibkan untuk tinggal di Hakone. Hal ini bertujuan untuk memastikan loyalitas Daimyo kepada Shogun sementara keluarga mereka “ditahan” tentara Shogun.

Setelah keruntuhan Tokugawa, system checkpoint dihapuskan. Hakone berkembang menjadi daerah wisata yang menawarkan panorama alam yang mengagumkan dan ketenangan dari hiruk-pikuk kehidupan kota.

Dari Tokyo saya berangkat dengan menggunakan Odakyu Railway “Romance Car” Limited Express dari Stasiun Shinjuku menuju Stasiun Hakone-Yumoto. Perjalanan ini saya tempuh dalam waktu 90 menit dengan biaya 2280 yen. Dari Stasiun Hakone-Yumoto perjalanan saya lanjutkan dengan menggunakan Hakone Tozan Bus menuju Pelabuhan Moto-Hakone di tepi Danau Ashi. Perjalanan ini memakan waktu 30 menit dengan biaya 960 yen.

Danau Ashi

Danau Ashi adalah objek wisata utama Hakone. Untuk menikmati keindahan Danau Ashi, teman-teman dapat menaiki Hakone Sight Seeing Boats, kapal pesiar berbentuk kapal bajak laut, dari Pelabuhan Moto-Hakone di ujung selatan Danau Ashi menuju Pelabuhan Togendai di Ujung Utara. Perjalanan ditempuh selama 30 menit dengan biaya 1000 yen.

Baca juga:  Tour to Bali: Day 1

Kapal Pesiar Danau Ashi / Sumber Foto: Koleksi Pribadi

Atau jika teman-teman ingin menikmati atraksi Kereta Gantung Komagatake, teman-teman dapat menggunakan Izuhakone Sight Seeing Boats dari Pelabuhan Moto-Hakone menuju Pelabuhan Hakone-En di kaki Gunung Komagatake. Waktu perjalanan kurang lebih 20 menit dengan biaya 760 yen.

Danau Ashi Dari Atas Kapal Pesiar / Sumber Foto: Koleksi Pribadi

Kuil Hakone

Sebelum menikmati keindahan Danau Ashi dari atas kapal pesiar, saya memutuskan untuk terlebih dulu mengunjungi Kuil Hakone yang terletak di tepi Danau Ashi. Setelah berjalan kaki selama 10  menit dari Moto-Hakone, saya tiba di Gerbang Torii raksasa Heiwa No Torii (Gate Of Peace), yang apabila dilihat dari Danau Ashi terlihat seolah-olah mengambang di atas air. Gerbang Torii ini merupakan bagian dari Kuil Hakone.

Gerbang Torii Di Atas Air / Sumber Foto: trip-n-travel.com

Dengan menyusuri anak tangga yang dipagari pohon Cedar berusia ribuan tahun, saya memasuki kompleks Kuil Hakone. Kuil ini dibangun oleh seorang biksu bernama Mangan pada tahun 757. Biksu sakti ini membangun Kuil Hakone setelah mengalahkan naga berkepala Sembilan, Kuzuryu, yang saat itu menyebabkan bencana alam di Hakone. Di dalam kokmpleks kuil ini terdapat altar yang dipersembahkan untuk Kuzuryu.

Jajaran Pohon Cedar Menuju Kuil Hakone / Sumber Foto: trip-n-travel.com

Namun berdasarkan catatan sejarah Jepang, Kuil Hakone pertama kali dibangun di Puncak Gunung Komagatake oleh Kaisar Jepang Kelima, Koshu, yang berkuasa pada tahun 475 – 373 BC. Reruntuhan kuil ini direstorasi pada tahun 1964 dan diberi nama Kuil Hakone Mototsumiya. Kuil ini dapat dicapai dengan menggunakan kereta gantung Komagatake dari Pelabuhan Hakone-en.

Kereta Gantung Komagatake

Karena saya ingin mengunjungi Kuil Hakone Mototsumiya, saya memilih menggunakan Izuhakone Sight Seeing Boats untuk menikmati keindahan Danau Ashi. Kapal pesiar ini mengantar saya ke Pelabuhan Hakone-En di kaki Gunung Komagatake.

Baca juga:  Rasakan Kekuatan Cinta di Ennichisai 2016 hari ke-1

Sesampainya di Hakone-En, saya berjalan kaki sekitar lima menit menuju stasiun awal Kereta Gantung Komagatake. Kereta gantung ini akan mengantar saya ke puncak Gunung Komagatake. Di puncak gunung ini berdiri Kuil Hakone Mototsumiya yang merupakan bangunan pertama dari Kuil Hakone yang berada di tepi Danau Ashi.

Stasiun Awal Kereta Gantung Komagatake / Sumber Foto: Koleksi Pribadi

Kereta Gantung Komagatake berkapasitas 30 orang dengan jendela-jendela lebar dan tempat duduk yang hanya terdapat di sisi depan dan belakang kereta. Dari jendela-jendela ini saya menyaksikan Danau Ashi yang lama-kelamaan terlihat semakin mengecil seiring kereta gantung yang perlahan-lahan bergerak naik ke puncak gunung.

Kereta Gantung Komagatake / Sumber Foto: Koleksi Pribadi

Tiba di stasiun akhir kereta gantung, saya disambut terpaan angin dingin dari padang rumput di puncak gunung. Dari sini terdapat jalan setapak kecil yang menanjak menuju Kuil Hakone Mototsumiya. Jangan terburu-buru melewati jalan ini, karena angin kencang dan jalan berbatu yang cukup curam dapat membuat teman-teman kehilangan keseimbangan dan terjatuh. Namun kesulitan kecil ini terbayar ketika teman-teman mencapai kuil di puncak gunung dan menikmati kemegahan puncak bersalju Gunung Fuji dan hamparan Danau Ashi di bawahnya.

Kuil Hakone Mototsumiya Di Puncak Gunung Komagatake / Sumber Foto: flickr.com

Demikian cerita perjalanan saya mengunjungi Hakone, kota tua yang indah dan menyimpan banyak sejarah. Semoga tulisan ini bermanfaat untuk teman-teman yang merencanakan perjalanan liburan ke Jepang. See ya!

4 Comments

  1. Karanganyar
    • muthia anindita
  2. Muthia Anindita

Reply