Teh Telor Pak Ali, Minuman yang Pas Direguk Saat Musim Hujan

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan bahwa musim penghujan bisa berlangsung sampai bulan Maret ini. Masyarakat yang tinggal di bantaran sungai dan wilayah yang suka dilanda banjir diminta untuk waspada. Seperti diketahui, Jakarta dan sekitarnya di awal tahun dilanda banjir yang lumayan cukup besar. Bahkan ada satu wilayah yang ketinggiannya airnya mencapai atap rumah.

Hujan di Jakarta dan sekitarnya pun masih sering turun sampai menjelang pertengahan bulan Januari ini. Meski intensitasnya tak sederas awal tahun. Jika hujan turun, pasti hawa dingin yang akan menyergap. Biasanya penyakit yang datang di musim penghujan ini, jika tak flu, ya masuk angin.

Nah, minuman panas seperti jahe cocok untuk menjadi minuman pengusir dingin. Sekaligus bisa jadi benteng datangnya masuk angin. Soal minuman hangat pengusir masuk angin ini, saya punya cerita menarik.

Di Jalan Raya Limo arah ke Cinere, ada satu penjual teh susu telor. Foto: dokumen pribadi

Ceritanya begini….

Satu hari, saat sore menjelang hujan mengguyur kawasan Depok dan sekitarnya. Hari itu, saya harus ke Jakarta. Meski hujan mengguyur, saya mesti berangkat. Maka dengan dilindungi jas hujan, saya pun menerobos guyuran hujan pakai motor menuju Jakarta.

Saya ambil rute Sawangan ke arah Cinere. Selanjutnya nanti lewat Pondok Labu, lalu ke Jalan Raya Fatmawati. Lanjut ke Permata Hijau, tempat yang jadi tujuan akhir saya di Jakarta.

Di dekat mini market milik Koperasi Solia Mitra, arus kendaraan tersendat. Mobil dan motor melaju perlahan. Mungkin ada mobil yang mogok. Tidak jauh dari mini market Solia Mitra, mata menangkap satu spanduk sederhana bertuliskan Teh Susu Telor (TST), Minuman Khas Sumatera. Setelah baca itu, entah mengapa saya tertarik untuk singgah. Saya penasaran, minuman apa itu teh susu telor.

Letak penjual teh susu telor ini ada di dekat mini market Solia Mitra Limo Depok. Foto: dokumen pribadi

Maka motor pun saya berhentikan di samping kios sederhana penjual teh susu telor. Hujan masih turun, meski tak sederas tadi saat saya berangkat. Saya pun duduk di kursi yang disediakan di kios kecil penjual teh susu telor. ” Teh susu telornya pak satu,” kata saya begitu sudah duduk di kursi.

Si penjual teh susu telor langsung sigap melayani. Saat itu hanya saja pembeli yang mampir. Saya pun coba perhatikan si penjual meracik pesanan teh susu telor saya. Ia terlihat mengambil telor ayam kampung dari satu wadah. Kemudian telor ayam kampung itu dipecahkannya. Isinya dimasukan ke dalam gelas.

Setelah itu, ia mengambil alat seperti blender listrik. Benar saja, karena setelah itu ia langsung memblender telor yang telah dimasukan ke dalam gelas, sampai terlihat berbusa. Lumayan lama ia memblender telor. Baru setelah itu, dia memasukan cairan yang nampak coklat kental. Saya pikir itu adalah cairan teh. Kemudian, ia memblendernya lagi.

Penjual teh susu telor sedang memblender racikan teh susu telor. Foto: dokumen pribadi

Ternyata itu belum selesai. Ia kembali memasukan gula pasir. Dan susu kental. Kembali ia memblendernya.Ini prosesi terakhir, ia buat teh telor. Karena setelah itu, dia menuangkan air panas, dan sedikit memblendernya. Teh susu telor pesanan saya pun jadi. Dan diantarkannya ke meja.

” Makannya enak pakai kulit roti,” kata si penjual teh susu telor sambil menunjuk ke toples plastik berisi lapisan tipis roti yang disebutnya kulit roti.

Saya pun menurutinya. Kulit roti saya celupkan ke teh susu telor. Lalu coba dicicipi. Kulit telor terasa lembut begitu dikunyah, karena telah sedikit lembek oleh celupan teh susu telor. Sungguh nikmat. Lalu, saya coba mereguk teh susu telornya.

Teh susu telor diracik dengan cara semua bahan diblender. Foto: dokumen pribadi

Rasa manis, dan sedikit gurih dari teh susu telor perlahan memasuki kerongkongan. Menjalar sampai ke perut. Menciptakan sensasi rasa hangat di badan. Kata si penjual, ini minuman kesehatan. Pengusir masuk angin.

Sambil mereguk teh susu telor, saya pun akhirnya terlibat obrolan ringan dengan si penjual teh susu telor, seorang lelaki yang sudah cukup berumur. Lelaki si penjual teh susu telor itu bernama Pak Ali. Katanya, ia sudah lama berjualan teh susu telor.

Teh susu telor enak direguk saat hangat, ditemani potongan tipis kulit roti. Foto: dokumen pribadi

Kata Pak Ali, teh susu telor ini adalah minuman tradisional khas Sumatera. Banyak di jual, terutama di Sumatera Barat. Di Sumatera Barat dikenal dengan sebutan teh susu telor. Masih kata Pak Ali, ia punya keahlian meracik teh susu telor, saat bekerja di Sumatera Barat. Di sana, ia sempat bekerja di warung yang menjual teh susu telor. Lalu, setelah pulang ke Depok, ia coba menjualnya, hingga sekarang.

” Alhamdulillah banyak yang suka,” katanya.

Warung teh susu telor Pak Ali sendiri buka dari sore hingga malam. Selain teh susu telor, ia juga menyediakan menu lain, seperti minuman jahe susu telor, dan kopi susu telor. ” Semuanya minuman yang menyehatkan mas, buat ngusir masuk angin,” ujar Pak Ali.

Nah, bagi kamu yang kebetulan lewat jalan raya Limo menuju ke arah Cinere, cobalah singgah ke warung teh susu telor Pak Ali yang sederhana. Coba cicipi, sensasi hangat teh susu telor racikannya.

comments powered by Disqus

Related Posts

Gudeg Adem Ayem Solo, Lezat dan Menjadi Langganan Tetap Para Pejabat

Rumah Makan (RM) Adem Ayem Solo berhadapan langsung dengan rumah dinas walikota Surakarta atau Loji Gandrung. Tepatnya di Jl. Slamet Riyadi 342, Kelurahan Penumping, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta.

Read more

Kendati Sudah Mereda, Tips Wisata Usai Pandemi Ini Tetap Perlu Kalian Terapkan

Meski sudah ada pelonggaran, ada beberapa tips wisata usai pandemi yang perlu menjadi perhatian. Kesehatan tetap merupakan urusan utama yang perlu mendapat kepedulian tinggi, termasuk faktor-faktor penting yang lain.

Read more

Museum Sonobudoyo Yogyakarta, Asik Untuk Belajar Seni dan Budaya Nusantara

Di ujung selatan Jl. Malioboro, Yogyakarta terdapat titik nol kilometer kota tersebut. Di sini pula ada banyak sekali simbol-simbol budaya dengan cerita dan kisah sejarah yang teramat panjang.

Read more