Gunung Masurai, Surganya Sleeping Mountain

Keindahan dan pesona Gunung masurai adalah salah satu bentangan alam yang mewarnai bukit barisan. Gunung ini termasuk bagian dari wilayah Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS). Secara administrasi mencangkup tiga desa di kabupaten Merangin yaitu Desa Jangkat, Desa Sungai Lalang, dan Desa Sungai Tenang.

Untuk sampai di kaki gunung bisa di mulai dari kota jambi dengan mengendarai transportasi umum menuju kota Bangko (ibu kota kabupaten Sarolangun) selama 6 jam. Harga yang ditawarkan termasuk variatif berkisar 90.000 sampai 130.000 perorang. Dari kota bangko harus berganti mobil menuju desa sungai lalang. Sungai lalang merupakan desa terakhir yang umum dilalui pendaki sebagai titik awal pendakian. Biaya transportasi untuk sampai ke desa ini berkisar 50.000 perorang.

Meski tidak sepopuler Gunung Kerinci atau Gunung Tujuh di Kabupaten Kerinci, tapi bukan berarti Gunung Masurai tidak menyimpan keindahan. Gunung dengan ketinggian 2935 Mdpl ini termasuk kategori Sleeping mountain (gunung yang tidak aktif) dengan keindahan alam yang mempesona. Bagi para pendaki yang ingin menikmati suasana gunung di wilayah tropis maka gunung ini adalah surganya.

Nah jika anda penasaran, berikut ini telah dirangkum keunikan dan pesona gunung Masurai yang bisa menjawab rasa penasaran anda

Terdapat Dua Danau

Danau kumbang

Gunung Masurai dihiasi dua danau yaitu, Danau Mabuk (2533 mdpl) dan Danau Kumbang (2430 mdpl). Danau ini berada berdampingan, hanya dibatasi punggungan bukit. Danau Kumbang termasuk yang paling populer dikunjungi para pendaki. Selain lebih dekat dari jalur pendakian yang hanya berjarak 30 menit, danau ini juga memiliki area _camping ground_yang bisa digunakan untuk mendirikan tenda sambil menikmati ketenangan danau.

Bila musim liburan, kebanyakan pendaki menjadikan danau Kumbang sebagai tujuan utama dibanding harus ke puncak. Luas Danau Kumbang sendiri 23,55 ha. Tidak jauh berbeda dengan Danau kumbang, Danau Mabuk juga menyimpan pesona dan viaw danau yang tenang. Namun, medan yang dilalui untuk mencapai Danau Mabuk lebih jauh dan sulit dibanding Danau Kumbang. Hal ini jugalah yang menyebabkan Danau Mabuk jarang dikunjungi para pendaki.

Gunung Masurai Memiliki Tiga Puncak

View gunung masurai

Gunung Masurai memiliki tiga puncak yaitu Puncak Satu (2600 Mdpl), Puncak Lancip (2750 Mdpl), dan Puncak Utama (2935 Mdpl). Butuh waktu sekitar 8 jam untuk sampai di Puncak Satu, tergantung beban dan kecepatan langkah. Perjalanan menuju Puncak Satu termasuk menantang, sangat sedikit bonus jalan landai yang dapat kita jumpai di sepanjang jalur pendakian. Sementara itu untuk menuju Puncak Utama dari Danau Kumbang memerlukan waktu dua jam dan ditandai dengan pelataran 4×4 meter. Puncak Utama merupakan jalur yang harus dilewati untuk sampai di Puncak Lancip. Puncak lancip sendiri sejauh ini jarang dikunjungi oleh pendaki dan jalur yang biasa di laluipun mulai tertutup vegetasi.  

View Gunung Hulu Nilo dan Sumbing dari Ketinggian Masurai

View gunung hulu nilo sumbing dari ketinggian

Selain gunung gunung Masurai, kabupaten Merangin juga memiliki gunung lain yang masih belum diketahui oleh masyarakat luas. Gunung itu adalah gunung Hulu Nilo yang berada pada ketinggian 2507 mdpl dan gunung Sumbing di ketinggian 2469 Mdpl. Di gunung Masurai, kedua gunung tersebut dapat dinikmati dari puncak satu jika kondisi cuaca tidak berkabut. Pemandangan inilah yang menjadi nilai lebih dan kerap ditunggu oleh para pendaki.

Suasana Alam yang Menenangkan

Jalur Pendakian yang tidak ramai pengunjung

Dibanding gunung-gunung lainnya yang populer sebagai tempat wisata, Gunung Masurai termasuk yang paling sepi. Hal ini dapat terlihat saat perjalanan dalam pendakian yang bahkan tidak akan dijumpai pendaki lain. Tapi itulah yang menjadi daya tariknya. Kita akan dengan bebas menikmati suara kicauan burung, aroma lumut basah yang khas dan ketenangan alam yang tidak akan dijumpai di daerah perkotaan bahkan di gunung-gunung wisata saat ini.

Gunung Api Tidak Aktif Tanpa Pacet

Kondisi Medan dan Vegetasi

Pacet adalah binatang kecil di hutan tropis yang kerap menempel dan mengisap darah manusia. Keberadaan pacet sangat mengganggu bagi sebagin para pendaki dan banyak dijumpai di gunung yang tidak aktif. Itupula lah yang menjadi alasan banyak pendaki untuk tidak tertarik mendaki gunung yang tidak aktif. Tapi berbeda halnya dengan gunung Masurai. Meski dikategorikan sebagai sleeping mountain, tapi di gunung ini tidak akan ada pacet yang mengganggu kenyamanan pendakian.

Nah, itulah keindahan dan keunikan yang ditawarkan Gunung Masurai. Suasana yang tenang, jalur pendakian menantang, dua danau penyejuk pikiran, serta kenyamanan pendakian dari pacet yang kerap dijumpai pada gunung yang tidak aktif akan menjadi pilihan yang tepat dalam traveling anda. Tapi yang perlu diingat, jangan sampai kehadiran kita justru merusak semua keindahan dan kenyamanan itu. Tetaplah jadi penikmat yang bijak!. 

comments powered by Disqus

Related Posts

Pesona Alam nan Bersejarah Pulau Berhala

Pesona alam yang kerap dirindukan oleh para traveler saat mengelana di negeri khatulistiwa ini adalah gugusan pulau-pulaunya. Tak salah memang jika Indonesia dikatakan sebagai negara kepulauan dengan sejuta pesona.

Read more

Pesona Rawa Bento yang Memukau

Lahan basah identik dengan rawa yang berair dan becek. Sehingga sangat jarang bagi pecinta wisata yang tertarik untuk melirik. Lalu, apakah itu berarti daerah rawa dan berair ini tidak punya nilai wisata?

Read more

Gudeg Adem Ayem Solo, Lezat dan Menjadi Langganan Tetap Para Pejabat

Rumah Makan (RM) Adem Ayem Solo berhadapan langsung dengan rumah dinas walikota Surakarta atau Loji Gandrung. Tepatnya di Jl. Slamet Riyadi 342, Kelurahan Penumping, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta.

Read more