Beberapa waktu belakangan ini pemerintah memutuskan membuka kembali obyek wisata di tengah pandemi corona di sebagian daerah Indonesia. Langkah ini tentu menjadi kabar yang sangat menggembirakan. Terutama bagi yang memiliki hobi mengadakan acara liburan dan berpetualang, setelah sekian lama kegiatan ini ditiadakan dan dilarang.
Namun pada sisi yang lain, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Hingga saat ini penyebaran wabah corona atau covid-19 belum menunjukan tanda-tanda kapan akan berakhir. Kesehatan tetap jadi faktor utama yang tidak boleh dikesampingkan, karena berhubungan erat dengan masalah keselamatan jiwa.
Wisata luar ruang. Foto : freepik.com
Kesehatan tubuh itu tidak hanya dipengaruhi oleh kondisi fisik saja namun juga jiwa. Salah satu cara terbaik untuk memperoleh jiwa yang sehat adalah melakukan kegiatan wisata. Sedikit banyak aktivitas ini bisa membantu seseorang untuk mengurangi dan menghilangkan stres.
Hanya sama dalam masa pandemi corona, pemilihan tempat wisata harus dilakukan dengan penuh kewaspadaan. Jangan pergi ke suatu daerah yang penduduknya banyak terjangkit oleh wabah corona yang sering disebut dengan istilah zona merah. Sehingga resiko terjadinya penularan bisa diminimalkan.
Selain itu, utamakan memilih destinasi wisata yang berada di luar ruang. Contohnya taman, gunung, pantai dan lainnya. Hindari kunjungan destinasi wisata dalam ruang seperti museum, galeri seni, ruang pertunjukan seni dan sejenisnya. Obyek wisata alam yang kondisinya tertutup misalnya gua, sebaiknya juga tidak didatangi. Penularan virus corona lebih sering terjadi di dalam ruang dibanding luar ruang.
Transportasi wisata. Foto : pexels.com
Saat mengadakan acara wisata ke luar kota atau luar daerah, sangat disarankan untuk menggunakan alat transportasi pribadi. Baik itu motor atau mobil, jika merupakan milik sendiri jauh lebih aman untuk melakukan perjalanan jarak jauh. Potensi terjadinya penyebaran virus tersebut sangat kecil sekali dibanding transportasi publik.
Apabila tidak mempunyai alat transportasi sendiri, maka alternatif terbaiknya adalah memakai jasa sewa mobil. Melalui pilihan ini, jumlah orang yang ikut naik kendaraan dapat dibatasi. Hanya dengan orang yang sudah dikenal atau keluarga saja kegiatan wisata tersebut dilakukan.
Mungkin saja ada obyek wisata yang jaraknya sangat jauh dan aksesnya harus menggunakan kapal laut atau pesawat terbang. Terkait hal ini, pilih armada laut atau maskapai yang menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Misalnya pembatasan jumlah penumpang, pengaturan jarak tempat duduk antar penumpang dan sebagainya.
Protokol kesehatan. Foto : freepik.com
Seperti yang sudah dijelaskan, berwisata memang berpengaruh terhadap jiwa dan fisik seseorang. Tapi dimasa pandemi corona, bila tidak disertai dengan protokol kesehatan yang baik, justru akan membuat tubuh mudah tertular. Karena itu patuhi semua aturan dan protokol kesehatan sebagaimana yang disarankan oleh para ahli kesehatan.
Selalu pakai masker dimana saja berada. Apalagi saat sedang berjumpa dan berbincang dengan orang yang belum dikenal. Agar tercipta perlindungan secara lebih optimal, jangan sungkan pula menggunakan face shield atau pelindung wajah.
Membersihkan dan cuci tangan harus sering dilakukan, khususnya setelah memegang suatu benda atau sebelum makan. Jika dirasa perlu kenakan sarung tangan dan hindari jabat tangan apalagi berpelukan dan berciuman. Apabila ingin berfoto bersama, atur jarak agar tubuh tidak terlalu berdekatan.
Satu hal lagi yang tidak boleh terlupakan, selalu siapkan alat cuci tangan atau hand sanitizer. Termasuk juga alat pelindung diri lainnya sebelum berangkat. Tidak semua maskapai dan persewaan armada transportasi menyediakan peralatan tersebut untuk penumpangnya. Menyediakan sendiri justru jauh lebih baik dan aman.
Kemudian sebagai tips terakhir periksa diri ke dokter atau jalani rapid test sebelum berangkat. Sehingga kondisi tubuh dapat diketahui secara lebih dini. Batalkan saja kegiatan wisata di tengah pandemi corona apabila ternyata hasilnya reaktif. Demikian pula setelah pulang ke rumah. Lakukan hal yang sama untuk memastikan tubuh tetap sehat dan tidak terjangkit atau tertular oleh virus corona.
Rumah Makan (RM) Adem Ayem Solo berhadapan langsung dengan rumah dinas walikota Surakarta atau Loji…
Meski sudah ada pelonggaran, ada beberapa tips wisata usai pandemi yang perlu menjadi perhatian. Kesehatan…
Di ujung selatan Jl. Malioboro, Yogyakarta terdapat titik nol kilometer kota tersebut. Di sini pula…
Bagi pecinta kegiatan wisata alam, mengadakan acara liburan di Pantai Klayar Pacitan merupakan pilihan tepat.…
Sebagai surga wisata dan terkenal dengan sebutan pulau dewata, Bali punya banyak sekali destinasi berkonsep…
Dalam bahasa Jawa, kata ‘papringan’ mempunyai arti sebagai kebun bambu. Karena itu sesuai dengan penyebutannya,…
View Comments
Terimakasih untuk artikel yang sangat membantu di masa pandemi ini. Saya sudah lama tidak membawa ibu saya jalan-jalan keluar rumah. Karena takut dengan kondisi pandemi sekarang ini. Beliau sudah berusia 45 tahun, mungkin dengan tips wisata diatas bisa tetap menjaga keamanan & kesehatan beliau.