Categories: Kuliner

Nikmatnya Campur Lorjhuk : Kuliner Khas Kabupaten Pamekasan, Madura

Campur Lorjhuk merupakan kuliner khas kabupaten Pamekasan, Madura. Pada umumnya saat kita mendengar kata Campur pasti dalam benak kita akan terbayang makanan berkuah dengan beberapa potong ketupat dan bumbu-bumbu penyedap.

Memang begitulah bentuk campur yang biasa kenal, hal ini tidaklah berbeda jauh dengan Campur Lorjhuk makanan khas kabupaten Pamekasan ini. Lantas apa yang membedakan kedua jenis campur ini? Sampai-sampai Campur Lorjhuk menjadi kuliner khas Kabupaten Pamekasan, Madura.

Sebelum kita membahas perbedaan keduanya lebih baik kita mengetahui dulu apasih lorjhuk itu?

Apa itu Lorjhuk?

Apa itu lorjhuk. Foto : Sambalbusandra.com

Lorjhuk merupakan sejenis kerang laut yang berbentuk seperti pipa layaknya pohon bambu. Namun biasanya ukuran kerang ini relatif kecil seperti ukuran jari kelingking. Kerang ini biasa ditemukan oleh nelayan di bibir pantai tepatnya di dalam pasir yang masih basah. Cara mencari kerang ini juga relatif sangat sulit karena nelayan harus menggali atau mencungkil-cungkil tanah untuk menemukannya. Untuk menjadikannya makanan siap santap, lorjhuk biasanya direbus atau digoreng.

Penggunaan lorjhuk pada Campur lorjhuk yaitu dimanfaatkan sebagai pelengkap. Namun meskipun hanya pelengkap, lorjhuk memberikan rasa yang sangat berbeda. Kandungan lemak yang ada pada lorjhuk membuat cita rasa Campur Lorjhuk semakin enak. Pasalnya saat lorjhuk direbus bersamaan dengan kuah campur kandungan lemaknya akan menambah cita rasa kuah tersebut. Kelezatan Campur Lorjhuk ini juga dipengaruhi oleh bentuk lorjhuk yang kecil-kecil, sehingga membuat penyicipnya tidak perlu susah payah saat menimati kuliner ini.

Campur Lorjhuk Vs Campur Biasa

Capur lorjhuk. Foto : pelancongberjilbab.blogspot.co.id

Perbedaan campur biasa dengan Campur Lorjhuk terdapat pada komponen yang ada pada makanan tersebut. Campur Lorjhuk dilengkapi dengan taburan beberapa lorjhuk yang memiliki rasa dan bentuk yang sangat khas. Tak ayal rasa Campur Lorjhuk akan lebih nikmat dari pada campur pada umumnya.

Rasa yang berbeda dapat dirasakan oleh para penikmat kuliner ini saat mengunyah makanan ini bersamaan dengan lorjhuk yang ada. Seolah-olah lorjhuk yang berbentuk kecil-kecil menggelitik di lidah dan langit-langit mulut. Perbedaan lainnya adalah kuah Campur Lorjhuk ini memiliki rasa yang sangat khas dan berbeda dengan kuah campur pada umumnya.

 

Harga Campur Lorjhuk

Untuk dapat menikmati kuliner ini kita hanya cukup merogoh uang sebesar Rp 5000 sampai dengan Rp 7000 saja. Cukup murah bukan? Ya memang cukup murah, namun cita rasa Campur Lorjhuk yang khas sangatlah tidak sebanding jika kita ukur dengan harganya.

Kita bisa menemukan Campur Lorjhuk ini khususnya di daerah kecamatan Pademawu kabupaten Pamekasan, Madura. Meskipun ada dibeberapa kabupaten lainnya di Madura yang juga menyediakan kuliner ini, namun tentunya akan jarang kita temui. Penasaran dengan rasanya? Jangan sampai lupa untuk menikmati kuliner Campur Lorjhuk ini jika Anda berkunjung ke kabupaten Pamekasan.

Dhofirur

Semua hal butuh keunikannya sendiri

Leave a Comment
Share
Published by

Recent Posts

Gudeg Adem Ayem Solo, Lezat dan Menjadi Langganan Tetap Para Pejabat

Rumah Makan (RM) Adem Ayem Solo berhadapan langsung dengan rumah dinas walikota Surakarta atau Loji…

2 tahun ago

Kendati Sudah Mereda, Tips Wisata Usai Pandemi Ini Tetap Perlu Kalian Terapkan

Meski sudah ada pelonggaran, ada beberapa tips wisata usai pandemi yang perlu menjadi perhatian. Kesehatan…

2 tahun ago

Museum Sonobudoyo Yogyakarta, Asik Untuk Belajar Seni dan Budaya Nusantara

Di ujung selatan Jl. Malioboro, Yogyakarta terdapat titik nol kilometer kota tersebut. Di sini pula…

2 tahun ago

Liburan Mengasikan di Pantai Klayar Pacitan

Bagi pecinta kegiatan wisata alam, mengadakan acara liburan di Pantai Klayar Pacitan merupakan pilihan tepat.…

2 tahun ago

Alas Harum Bali, Wisata Desa Penuh Nuansa Hijau Menyegarkan Mata

Sebagai surga wisata dan terkenal dengan sebutan pulau dewata, Bali punya banyak sekali destinasi berkonsep…

2 tahun ago

Pasar Papringan, Belajar dan Merawat Kearifan Lokal di Kebun Bambu

Dalam bahasa Jawa, kata ‘papringan’ mempunyai arti sebagai kebun bambu. Karena itu sesuai dengan penyebutannya,…

2 tahun ago