Sekitar bukan Maret 2017, saya pernah berkunjung ke Lampung, tepatnya ke Kota Bandar Lampung. Saya datang ke sana, untuk keperluan kerja, meliput kejuaraan karate Piala Mendagri.
Usai meliput, waktu sudah menjelang sore. Perut pun sudah keroncongan. Anggun, teman saya yang ikut ke Lampung usul untuk makan bakso saja. Dia memang penggemar berat bakso.
Supir mobil yang antar jemput kami pun merekomendasikan agar makan bakso di warung bakso Son Haji Sony. Kata dia, bakso Son Haji Sony, paling nendang se-kota Bandar Lampung. Bahkan kata dia, setengah berpromosi, bakso Son Haji Sony paling enak se-provinsi Lampung. Ah, berlebihan kali Pak Supir ini.
Tapi karena promosinya saya dan yang lain kian penasaran, apa benar bakso Son Haji Sony paling nendang se-Lampung. Menjelang magrib, kami pun langsung dibawa meluncur ke warung bakso Son Haji Sony. Tak begitu lama, kami pun akhirnya sampai ke tempat yang dituju. Mobil pun merapat ke tempat parkir.
Setelah turun dari mobil, saya sempat mengamati suasana sekitar warung bakso. Warung bakso Son Haji Sony, cukup besar. Mungkin tak pantas disebut warung, jika melihat besarnya bangunan warung. Warungnya cukup besar. Mirip restoran.
Saat kami tiba, pengunjung cukup ramai. Untungnya dapat juga meja. Tak menunggu lama, kami pun langsung memesan bakso. Lumayan agak lama menunggu pesanan. Maklum pengunjung lumayan padat. Setelah agak lama menunggu, pesanan pun datang.
Melihat bakso dalam mangkuk, tabuh dalam perut makin ramai. Nafsu makan langsung menggelegak. Begitu tiba di atas meja, tak menunggu aba-aba, bakso langsung disikat. Dan rasanya, benar-benar nendang. Tak salah jika Pak supir mempromosikannya dengan bombastis.
Rasanya memang nendang. Bakso uratnya benar-benar pas. Urat dan dagingnya terasa. Tidak alot. Tidak pula benyek. “Baksonya gerendel euy,” kata Carlos, teman saya lainnya yang juga ikut ke Lampung.
Kuahnya juga tak kalah nendang. Bumbunya pas. Disiram saos dan kecap, plus sambal, bakso Son Haji Sony memang benar benar nendang. Saya saja, sampai berkeringat usai menyikat semangkok bakso. Tiba-tiba, Carlos berkata. ” Boleh pesan lagi?”
Rupanya dia tak puas menyikat tandas satu mangkok bakso. Ia pun memesan satu porsi lagi. Saya pun ikut tergoda, memesan satu porsi lagi. Akhirnya, yang lain pun ikut-ikutan pesan lagi. Jadilah petang itu, kami berpesta bakso. Masing-masing habis dua porsi. Benar-benar nendang rasanya.
Nah, bagi penggemar bakso jika memang sedang berkunjung ke Lampung, datang ke warung bakso Son Haji Sony, wajib hukumnya. Tak merasakan sensasi rasanya, menyesal kemudian. Harganya pun tak mahal. Ramah di dompet. Satu porsi bakso urat, Rp 15 ribu. Bahkan ada paket untuk puluhan porsi. Sedia pula mie ayam.
Warung bakso Son Haji sendiri ada di Jalan Wolter Monginsidi No 42, Kota Lampung.
Rumah Makan (RM) Adem Ayem Solo berhadapan langsung dengan rumah dinas walikota Surakarta atau Loji…
Meski sudah ada pelonggaran, ada beberapa tips wisata usai pandemi yang perlu menjadi perhatian. Kesehatan…
Di ujung selatan Jl. Malioboro, Yogyakarta terdapat titik nol kilometer kota tersebut. Di sini pula…
Bagi pecinta kegiatan wisata alam, mengadakan acara liburan di Pantai Klayar Pacitan merupakan pilihan tepat.…
Sebagai surga wisata dan terkenal dengan sebutan pulau dewata, Bali punya banyak sekali destinasi berkonsep…
Dalam bahasa Jawa, kata ‘papringan’ mempunyai arti sebagai kebun bambu. Karena itu sesuai dengan penyebutannya,…
Leave a Comment