Saat ini mendaki gunung sangat digemari oleh kebanyakan orang. Setiap tahun jumlah pendaki selalu makin naik. Alasannya pun beragam, mulai dari ingin melihat keindahan alam sampai karena bosan dengan wisata-wisata di kota.
Bagi para pendaki yang sudah sering melakukan pendakian gunung tentu saja sudah hafal apa saja pantangan saat mendaki gunung. Bagi yang belum tau simak 9 pantangan saat mendaki gunung.
Jangan pernah sesekali menganggap remeh pendakian. Meskipun Anda sudah sering melakukan pendakian, tetap saja tidak boleh mengganggap remeh. Mengganggap remeh pendakian seperti tidak melakukan pemanasan, merasa sok kuat, ingin menjadi yang pertama sampai ke puncak dan sebagainya.
Jangan pernah sekalipun membuang sampah di gunung. Karena gunung bukanlah tempat sampah. Bawalah turun sampah-sampah bekas bungkus logistik Anda. Jangan lupa juga dengan membawa sampah-sampah yang tertinggal oleh pendaki lain. Dengan demikian gunung akan menjadi bersih dari sampah.
Melakukan vandalisme juga sering terlihat di beberapa gunung. Vandalisme atau melakukan aksi coret-coret baik itu di pohon, batu cadas, tiang atau di manapun dapat membuat gunung menjadi terlihat kotor. Mereka yang suka melakukan vandalisme ini bertujuan untuk meninggalkan jejak seperti menulis nama, komunitas atau negara sebagai bukti mereka pernah mendaki gunung tersebut. Jika ingin bukti, jangan dengan cara melakukan coret-coret cukup dengan berfoto saja. Dengan begitu gunung tidak akan terlihat kotor.
Mendaki gunung adalah kegiatan yang harus dipersiapkan secara matang, termasuk dengan perlengkapannya. Usahakan selalu membawa peralatan pendakian selengkap mungkin apalagi perlengkapan pribadi seperti sleeping bag, jaket, sepatu, mantel, dan lain-lain. Selain perlengkapan pribadi, juga harus membawa kelompok seperti tenda dan peralatan masak. Tidak membawa peralatan yang lengkap juga termasuk meremehkan pendakian.
Suhu di gunung memang sangat dingin, namun jangan sesekali mengakali dengan meminum minuman beralkohol. Karena efek hangat yang dihasilkan oleh minuman beralkohol hanya sementara. Jika efeknya habis, Anda akan merasa lebih dingin lagi. Minum minuman beralkohol juga akan mengurangi kesadaran sehingga akan membahayakan keselamatan Anda saat mendaki.
Jangan mengambil apapun di gunung, baik itu tumbuhan atau membunuh hewan yang ada di gunung. Karena perbuatan itu dapat merusak ekosistem yang ada di gunung. Yang paling banyak diambil oleh pendaki adalah tumbuhan Edelweis.
Setiap gunung yang biasa didaki oleh pendaki tentunya sudah memiliki posko pendaftaran. Jadi setiap pendaki yang ingin melakukan pendakian diwajibkan mendaftar terlebih dulu. Mendaftar juga berguna agar orang posko mengetahui bahwa kita sedang melakukan pendakian.
Cukupi logistik Anda dengan makanan yang bernutrisi. Agar Saat pendakian Anda menjadi bersemangat dan bertenaga. Boleh-boleh saja membawa mie instan sebagai logistik tapi jangan menjadikan mie instan sebagai logistik utama. Anda juga harus membawa beras, sayuran, roti gandum, ikan kaleng dan sereal.
Air salah satu kebutuhan yang sangat diperlukan termasuk saat melakukan pendakin. Air berguna untuk minum, memasak, membasuh badan yang kotor saat mendaki. Jangan pernah untuk mengotori sumber air yang ada di gunung. Karena sumber air bersih di gunung sangat sedikit dan akan menyulitkan pendaki lain untuk mendapatkan sumber air bersih.
Itulah 9 pantangan saat mendaki gunung yang harus dipatuhi setiap pendaki. Ingat di gunung kita hanyalah tamu atau pengunjung jadi jangan pernah berbuat seenaknya.
Jangan mengambil apapun kecuali foto
Jangan meninggalkan apapun kecuali jejak
Jangan membunuh apapun kecuali waktu
Rumah Makan (RM) Adem Ayem Solo berhadapan langsung dengan rumah dinas walikota Surakarta atau Loji…
Meski sudah ada pelonggaran, ada beberapa tips wisata usai pandemi yang perlu menjadi perhatian. Kesehatan…
Di ujung selatan Jl. Malioboro, Yogyakarta terdapat titik nol kilometer kota tersebut. Di sini pula…
Bagi pecinta kegiatan wisata alam, mengadakan acara liburan di Pantai Klayar Pacitan merupakan pilihan tepat.…
Sebagai surga wisata dan terkenal dengan sebutan pulau dewata, Bali punya banyak sekali destinasi berkonsep…
Dalam bahasa Jawa, kata ‘papringan’ mempunyai arti sebagai kebun bambu. Karena itu sesuai dengan penyebutannya,…
Leave a Comment