Setelah berpuasa sebulan penuh, tibalah umat Islam di hari kemenangan. Hari yang suci dimana orang-orang yang melaksanakan ibadah puasa dengan sungguh-sungguh jiwa raganya akan kembali pada kesucian. Di hari ini umat muslim melaksanakan shalat Idul Fitri, biasanya dilaksanakan di lapangan terbuka dengan jumlah jamaah yang sangat banyak.
Sesuai anjuran pemerintah, di masa pandemi ini tentunya shalat Idul Fitri tidak bisa dilakukan secara berjamaah seperti biasanya. Silaturahmi pun hanya bisa dilakukan secara daring lewat sosial media, telepon, atau video call. Tetapi meskipun begitu momen Idul Fitri tetap menjadi momen istimewa untuk umat muslim.
Menjelang hari raya Idul Fitri tentu saja umat muslim begitu antusias menyambutnya. Membersihkan rumah dan halaman, mengecat ulang rumah, membelikan anak atau saudara pakaian baru untuk lebaran, sampai membuat penganan-penganan khas lebaran.
Nah, bicara masalah penganan lebaran, ada beberapa penganan yang begitu khas dan menjadi ikon saat lebaran. Apa sajakah itu?
Siapa yang tidak mengenal ketupat di momen lebaran seperti sekarang. Penganan berbahan dasar beras yang dibungkus dengan anyaman daun kelapa muda/ janur ini begitu familiar. Hampir disetiap rumah ramai membuat ketupat. Tapi ternyata bukan cuma di Indonesia saja yang membuat ketupat untuk momen lebaran, faktanya umat muslim di Singapura, Brunei Darussalam, dan Malaysia pun memiliki kebiasaan yang sama.
Pasalnya, sepulang melaksanakan sholat Idul Fitri memang sangat cocok menyantap ketupat dengan berbagai olahan lainnya seperti, opor, gulai ayam, maupun soto.
Ketupat sendiri bukan makanan yang tahan lama alias cepat basi. Nah, ada sedikit tips bermanfaat agar ketupat tidak mudah basi:
Opor ayam ini tidak kalah terkenalnya dengan ketupat. Opor justru menjadi teman yang cocok mendampingi ketupat di hari raya. Berbahan dasar ayam yang direbus kemudian dibumbui santan kental dan beberapa bumbu lainnya menjadikan olahan makanan ini begitu terkenal di seluruh wilayah nusantara.
Penganan berbahan dasar mentega, tepung terigu dan telur ini menjadi kue kering paling terkenal saat lebaran. Isian selai buah/ nanas menjadikan nastar memiliki perpaduan rasa yang pas. Dalam perkembangannya tidak hanya selai buah, nastar juga dikreasikan dengan ceres, keju, trinit dan lain-lain sebagai topping untuk lebih mempercantik nastar dalam hidangan hari raya. Tidak heran jika nastar menjadi penganan yang tidak boleh terlewat memeriahkan momen Idul Fitri.
Buah yang diperkirakan berasal dari Teluk Persia ini menjadi buah yang sangat identik dengan bulan Ramadhan dan Idul Fitri. Ya, kurma menjadi sunnah teman berbuka selepas berpuasa seharian penuh. Meski berukuran kecil kurma memiliki kandungan yang cukup banyak, seperti vitamin, potasium, fosfor, zat besi, kalsium, magnesium dan zinc. Hal ini, tentu saja sangat baik untuk tubuh, tak heran kurma ini menjadi buah favorit Nabi Muhammad SAW.
Dengan berbagai kandungan yang terdapat di dalam buah kurma, tentu saja memberikan manfaat yang banyak untuk tubuh, seperti:
Itulah beberapa penganan khas lebaran yang tentu sering kita jumpai hampir disetiap rumah. Puasa dengan segala keluh kesahnya, lebaran dengan segala pernak- perniknya, semoga apa yang kita kerjakan selama Bulan Ramadhan menjadi bekal kita di kehidupan selanjutnya. Selamat Lebaran, taqabbalallahu minna wa minkum. Mohon maaf lahir dan batin.
Rumah Makan (RM) Adem Ayem Solo berhadapan langsung dengan rumah dinas walikota Surakarta atau Loji…
Meski sudah ada pelonggaran, ada beberapa tips wisata usai pandemi yang perlu menjadi perhatian. Kesehatan…
Di ujung selatan Jl. Malioboro, Yogyakarta terdapat titik nol kilometer kota tersebut. Di sini pula…
Bagi pecinta kegiatan wisata alam, mengadakan acara liburan di Pantai Klayar Pacitan merupakan pilihan tepat.…
Sebagai surga wisata dan terkenal dengan sebutan pulau dewata, Bali punya banyak sekali destinasi berkonsep…
Dalam bahasa Jawa, kata ‘papringan’ mempunyai arti sebagai kebun bambu. Karena itu sesuai dengan penyebutannya,…
Leave a Comment