Makan Enak di Tol Cikampek

Sedang dalam perjalanan di jalan tol, lalu perut lapar dan ingin makan enak? Tidak usah khawatir, sekarang hampir di tiap rest area, sudah banyak tempat makan enak. Banyak rumah makan terkenal di tempat peristirahatan.

Nah, saya punya rekomendasi salah satu tempat makan enak di jalan tol. Jika kamu sedang dalam perjalanan dari arah Jakarta mau ke Bandung via Cipularang, coba singgah di rest area KM 88.

Di rest area ini ada sebuah rumah makan yang menurut saya layak di rekomendasikan. Rumah makan ini, namanya RM Ibu Haji Ciganea. Hari Senin, 7 Agustus 2017, saya berkesempatan pergi ke Bandung. Tepatnya pergi ke Jatinangor, Sumedang. Berangkat dari Jakarta, sudah lewat tengah hari.

Awalnya perjalanan dari Jakarta lancar. Tapi begitu sudah memasuki jalan tol Cikampek, arus kendaraan mulai tersendat. Tidak hanya tersendat, namun merayap. Kendaraan tak bisa cepat. Berkali-kali kendaraan yang saya tumpangi harus berhenti beberapa saat. Bahkan berkali-kali mandek terjebak macet. Ruas jalan tol Cikampek memang tengah ada perbaikan.

Menu andalan RM Ciganea adalah menu makanan Sunda. Foto: dok.pribadi

Di kiri jalan, sedang ada pengerjaan proyek LRT yang memanjang dari Bekasi, hingga menjelang Cikampek. Di sisi kanan jalan pun sedang ada proyek pelebaran jalan tol. Akibatnya jalan menyempit. Kendaraan pun mengurai panjang, merayap dan berkali-kali tersendat. Apalagi mobil besar seperti truk gandengan cukup banyak memenuhi jalan.

Menjelang pukul empat, masih di sekitar Bekasi. Mobil benar-benar merayap, berjalan seperti keong. Sampai tiba pukul lima, keadaan belum juga berubah. Kendaraan masih merayap. Perut pun sudah minta di isi. Lapar tak bisa di tahan. Akhirnya diputuskan untuk cari rest area. ” Makan di Rumah Makan Ciganea saja, di rest Area KM 88, ” kata teman yang ikut satu mobil. Kami berangkat dengan bis kecil. Ada beberapa orang yang ikut.

Tiba di rest area KM 88 sudah mau magrib. Hari sudah remang. Perut pun makin keroncong saja. Terus terang saya belum pernah makan di RM Ibu Haji Ciganea. Hanya memang nama rumah makan itu cukup familiar di telinga. Yang saya tahu RM Ibu Haji Ciganea adalah rumah makan masakan Sunda yang cukup punya nama.

Setelah memarkirkan mobil tak jauh dari rumah makan, kami pun segera masuk ke RM Ibu Haji Ciganea. Saya lihat, lumayan cukup banyak pengunjung yang sedang bersantap. Tempat makan sendiri ada dua tempat. Satu tempat makan menyatu dengan gedung utama. Satunya lagi terpisah, berbentuk saung dengan meja kayu memanjang.

Menu andalan RM Ibu Haji Ciganea sendiri memang masakan Sunda. Sambelnya yang terkenal disini, selain ayam goreng, dan pepes ikannya. Saya sendiri pilih ayam goreng, dan pepes ikan mas.

Sambal dadakan andalan RM Ciganea. Foto : dok.pribadi

Ayam goreng dari ayam kampung. Meski begitu dagingnya sungguh empuk. Pun pepes ikan masnya, wangi bertabur daun kemangi dan entah daun apalagi. Tulangnya pun lunak. Dipadu dengan sambal yang dibuat dadakan, plus lalap yang terdiri dari buah leunca, mentimun dan lalap lain yang di tatar Sunda dikenal dengan nama daun tespong.

Nasinya di wadahi oleh boboko dari anyaman bambu. Nasi terasa pulen. Makan pun begitu ponyo dan nikmat. Sambalnya benar-benar nendang. Meski lumayan pedas tapi menyegarkan dengan tomat merah segar yang diulek kasar. Saya pikir tak salah bila nama RM Ibu Haji Ciganea cukup tenar. Karena memang, menu makanannya sungguh nikmat.

” Sambelnya mantap bro,” kata teman saya, Soemitro, sambil dengan lahapnya ia menyikat lalapan yang dicolekkan ke sambal yang diwadahi oleh cobek dari tanah liat.

Nah, bagi yang hendak ke Bandung via Cipularang, jika perut lapar keroncongan, saran saya, berhenti saja di rest area KM 88. Cari RM Ibu Haji Ciganea. Bangunan rumah makan cukup mencolok. Ada tanda papan nama di atas pintu masuk dengan hurup besar. Bahkan saat malam pun, masih terlihat jelas, karena papan nama itu diberi lampu.

 

comments powered by Disqus

Related Posts

Empuk dan Enaknya Sate Perawan

Sate adalah salah satu kuliner yang banyak penggemarnya. Kuliner dari daging kambing ini memang punya sensasi rasa sendiri. Walau sering diidentikan dengan kandungan kolesterol, tapi sate tetap banyak yang memfavoritkannya.

Read more

Mencicipi Kuliner Kaki Lima Bersama Seorang Menteri

Pada Maret 2017, saya pernah diundang Kementrian Dalam Negeri untuk meliput agenda kerja Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo ke Kabupaten Grobogan, Jawa Timur.

Read more

Nguliner ke Ayam Goreng Bu Tini

Rumah makan ayam goreng Bu Tini di Jalan Sultan Agung Yogyakarta Kata orang jadi wartawan itu enak. Bisa jalan-jalan gratis kalau diminta meliput ke luar kota.

Read more